WELCOME TO PANANGIAN SCHOOL OF PROPERTY
Tips Investasi Properti Menjadi Kaya Raya
Selasa, 16 Agustus 2016
Investasi properti memiliki syarat untuk dapat menciptakan kekayaan secara luar biasa dengan hasil yang luar biasa dalam waktu yang relative singkat, apabila kita dapat memilih ciri-ciri properti yang tepat untuk dijadikan investasi. Ada 7 jurus dalam memilih investasi properti yang layak.
1.Investasi pada properti yang dapat dibeli dengan porsi KPR yang besar
Hampir semua produk properti saat ini bisa dibeli dengan menggunakan bantuan pendanaan dari Bank, baik berupa KPR atau KPA. Namun, properti yang masuk dalam kategori layak investasi adalah properti yang bisa dimiliki seorang investor dengan mengeluarkan uang sesedikit mungkin sebagai uang muka (Down Payment). Karena semakin sedikit uang muka yang dikeluarkan oleh investor, akan semakin besar kemungkinan investor membeli properti. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, keunggulan properti sebagai investasi karena memiliki daya ungkit yang tinggi (High Leverage Investment). Jadi semakin banyak menggunakan uang bank untuk membeli properti, semakin kuat posisi investor untuk mengelola properti tersebut. Setelah menentukan properti yang ingin dibeli, pilihlah bank yang menawarkan bunga KPR yang bersaing dan pilihlah tenor yang panjang.
2.Investasi pada properti di bawah harga pasar
Properti yang baik untuk dibeli adalah properti yang memiliki nilai jual di bawah harga pasar. Ada berbagai macam alas an dan latar belakang seseorang menjual rumah, misalnya seorang pegawai bank yang semula bertugas di Jakarta tiba-tiba dipindahkan menjadi kepala cabang di Surabaya. Secara umum, ada sebuah kondisi perekonomian yang dikenal dengan Maximum Tightness, dengan ciri-ciri : inflasi tinggi yang diikuti oleh suku bunga yang tinggi, Situasi bisnis pada saat ini umumnya dalam keadaan sulit, dan orang akan banyak yang menjual rumah dengan berbagai alas an. Pada saat-saat sulit seperti ini, muncullah kesempatan bagi para investor yang memiliki kelebihan uang untuk dapat membeli properti dengan harga lebih murah, alias di bawah harga pasar.
3.Investasi pada properti dengan harga sewa rendah
Bangunan yang disewakan dengan harga rendah, umumnya memiliki kondisi fisik yang buruk. Biasanya kondisi property seperti ini disebabkan pemiliknya bukan pedagang, tetapi hanya mewarisi bangunan tersebut. Kendati demikian, ada potensi peningkatan harga sewa di sana, karena bangunan bisa direnovasi dengan lay out yang baik. Sebagai contoh, ada 1 lokasi yang memiliki property yang bersifat anomaly atau unusual. Di sini ruko-ruko baru dijual dengan harga Rp 2Miliar, sementara harga sewa berkisar antara Rp 80juta – Rp 120juta. Akan tetapi, ada pula ruko dengan kondisi tidak terawatt yang bisa disewa dengan harga Rp. 60 juta. Jika anda bisa membeli ruko tersebut dengan harga lebih rendah, misalnya Rp. 1,3Miliar, anda bisa menjualnya kembali dengan harga Rp. 2 Miliar, setara dengan ruko-ruko yang ada di sekitarnya, tentu saja dengan berbagai perbaikan dan penambahan fasilitas. Dengan demikian, anda bisa memperoleh gain sebesar Rp 700 juta, dikurangi biaya renovasi.
4.Investasi pada property dengan nilai ekonomi yang dapat ditingkatkan
Ada beberapa cara untuk menaikkan nilai ekonomi property, seperti mendesain ulang property tersebut. Selain itu, cara lain yang bisa meningkatkan value adalah dengan mengesktensi property ke belakang, ke samping atau ke atas. Pada skala bisnis tertentu, adakalanya property memerlukan space tambahan, misalnya di sektor perbankan. Jika anda melihat sebuah bank berkembang pesat, dan anda membeli lokasi di sebelahnya, maka anda akan menjadi investor karena pasti bank tersebut akan membeli atau menyewa space dari anda. KDB dan KLB sebuah property dapat di upgrade sesuai dengan perkembangan kota. Fungsi bangunan juga bisa ditingkatkan dengan cara mengubah peruntukannya sesuai dengan perkembangan yang terjadi di kawasan tersebut.
5.Investasi pada property dengan peruntukan yang bisa diubah
Ciri property yang layak menjadi investasi adalah jika peruntukan property tersebut bisa diubah. Misalnya, sebuah rumah berada di kawasan yang berkembang menjadi tempat niaga, yang secara ekonomi menguntungkan. Di kanan-kiri rumah ini telah berdiri ruko-ruko dan restoran. Rumah tersebut bisa dijadikan ruko (beralih fungsi). Hal seperti ini terjadi di kawasan Kemang dan Tebet. Di lokasi tersebut banyak rumah diubah peruntukannya menjadi ruko, kafe, outlet pakaian, dan lain-lain.
6.Investasi pada SUNRISE PROPERTY
Untuk mendapatkan investasi yang prospektif, belilah property yang tergolong sunrise property, yaitu property yang baru dan berkembang, baru dan stabil, tua tetapi stabil, serta modern dan baru diperbaiki. Ciri-ciri produk-produk yang baru dan berkembang adalah usia bangunan umumnya 10-15 tahun, dan di kawasan tersebut masih terjadi pengembangan terus menerus.
7.Hindari investasi pada SUNSET Property
Sebaliknya, investor harus menhindari property yang masuk dalam kategori sunset property, yaitu property yang beusia tua dan menurun, tua dan baru diperbaiki, serta tua dan jelek. Properti dengan ciri seperti ini kurang baik secara ekonomi, yang tentu saja tidak terlepas dari kondisi fisik bangunan